September 17, 2008

peti kehidupan


Hidup memang penuh misteri. Begitu banyak cerita yang tersembunyi di dalamnya. Suka, duka, tawa, tragis, sadis, mistis. Tak seorang pun tahu apa yang disembunyikan dalam sebuah kantung tebal kehidupan. Kecuali mereka mendekat, mengamati bentuknya, meraba apa yang terasa, mendengar sedikit saja suara, bahkan membukanya. Dan tebak apa yang kau temukan? Sebuah bungkusan. Bungkusan tebal yang menutupi rapat apa yang ada di dalamnya. Kau ulangi lagi apa yang kau lakukan di awa. Hingga kau menemukan kemasan kain, ladi diulang, kau temukan kertas tebal membalut, lagi, dan lagi. hingga tersisa plastik tipis yang transparan. Yah, kau sudah menemukannya. Benda yang ingin sekali kau ketahui saat pertama melihat kantung tebal besar itu. Benda yang jelas nampak sekarang, tapi lagi-lagi sangat tertutup. Sebuah peti tua, keras, usang, dan terkunci rapat.

Bukan sia-sia usaha kita. Tidak percuma kita membuka semua bungkusan itu. Karena setidaknya, kita menyadari peti itu bukan milik kita. Dan hanya si Pemegang kuncilah yang berhak dan dapat membuka peti itu.

Jadi, berapa banyak peti serupa di dunia ini? Sebanyak manusia mau mencari, menggali, mengeruk, dan menyelam. Karena setiap manusia sebenarnya memilki satu. Satu yang sangat mempengaruhi tiap detil gerakan dalam kehidupan mereka, satu yang sangat besar kendali bagi dunia mereka, tapi satu yang jarang mereka perhatikan dan hanya ditelantarkan begitu saja. Hati nurani.

Peti berharga yang nilainya melebihi peti yang terbuat dari emas murni dan menyimpan jutaan butir intan, permata, dan berlian. Peti yang terkunci rapat tanpa celah, kecuali bagi si Pemilik kunci peti itu. Peti yang sesungguhnya selama ini manusia cari melalui berbagai kedok pencarian jati diri. Kunci yang hanya pemiliknya yang tahu apa yang ada di dalamnya, tapi dia sendiri tak pernah menyadari keberadaannya dan tidak memahami apa makna kepemilikan peti itu. Peti kehidupannya.

Begitu banyak cerita, permasalahan, konflik batin, dan sederet sandiwara yang ada di dunia ini. Sejuta manusia, maka sejuta permasalahan yang ada. Sejuta konflik, sejuta cerita, sejuta jiwa yang merana. Tapi masing-masing manusia hanya akan mengutak-atik apa yang mereka hadapi. Merasa masalahnya yang paling berat. Merasa dia adalah orang paling menderita dengan masalah yang dia hadapi. Merasa dunia ini sebagai panggung sandiwara yang memerankan dirinya sebagai tokoh utama dengan jutaan peran pendukung di sekitarnya. Dan itulah yang dirasakan semua orang. Maka akan ada sejuta tokoh utama dalam sejuta drama.

2 komentar:

Nabio mengatakan...

what does the box of life exactly mean??...:p

Nabio mengatakan...

eh fha, add a shoutbox dong in your front page biar bisa comment langsung disitu.. ;P